Sabtu, 17 Desember 2011

pepatah itubenar

Intinya :
mau nyusul ayah.

pukul 13.00 W.I.B atau jam 1 siang tettt W.B.L (Waktu Bandar Lampung), mulai take off / mulai lepas landas dari depan rumah menuju ujung sumatra bagian selatannya banget.

biasa, karena mau berjalan berkilo kilo bahkan puluhan kilo, perlengkapan keamanan harus diperhatikan, bukan karena polisi, tapi karena gw gak mau aja terjadi sesuatu dengan diri gw sendiri (hahahaiii).
hanya beberapa yang ga gw bawa, S.I.M dan dompet, soalnya sama sama gada (SIM gada, dompet gada. . .ISINYA).
wkwkwk

bensin setengah posisi jarum pada meterannya, berharap sampe tanpa ada kendala.
hahaha..
NGIMPI...koplak.
untung sang kaka memperhatikan secara berkala posisi jarum dimana pada meteran tsb, trnyata dia pun gelisah...(you know sumatra, guys) hahaha...
mampir di pom pertama, abis. di pom ke dua pertamax (mahal). di pom ketiga baru ada (pul teng mba).
baru agak tenang dalam perjalan, walau badai debu menhadang, terik sinar matahari ngelewein, bukan halangan karna halang bagi kami hanya bapak polisi dan teman teman nya yang gagah berdiri ditengah jalan.
selama ga ada... tarik lay(kondektur batak).
Wkwkwk...
motor kecil jalan banyak tanjakan (engap euy) untung kami pun sama.
berhubung first trip bagi kami, jd kami hanya tau jalan aja dan berdo'a tentu nya (wajib).
sampe di kota lampung selatang, kita bertanya untuk pertama kali. "*bu, kalo kantor pos penengahan dimana?, turus dek, msh jauh, *mksh bu ".
lanjutkan perjalan terik kami, dan sampe pada tempat untuk bertanya yg ke dua "*mas, kantor pos penengahan diman?,terus aja mas, bntar lagi, * oh ya, mksh mas "
kembali lanjutkan perjalan, sekarang udah masuk sore, dan memutuskan untuk bertanya pd org yg berdiri dipinggir jalan sambil mengamati daerah nya, yang saya kira pake rt atau pake rw.
"*permisi, maaf pak, numpang tanya, kalo arah mau kekantor pos penengahan dimana?, boebuhabaha.. *(bingung)€%$@#".
gatau nya orang gila yang bisu yang gw ajak ngomong td.


psn mral nya :
ga smua org gila dekil, ga smua org dekil itu gila dan malu bertnya, sesat dijalan.